3
Display Pameran (1)
Posted by Semutatas
on
03.32
in
Display Pameran
Berawal dari kesulitan saya untuk mendapatkan materi kuliah tentang display pameran, akhirnya saya memposting materi yang saya dapatkan dari dosen. Yah, siapa tau ada teman2 yang mengalami kesulitan yang sama, jadi mungkin terbantu dengan postingan ini.
DISPLAY:
Adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur-unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional.
Artistik:
Setiap unsur yang ada ditata menurut kaidah desain, yaitu adanya:
§ Keseimbangan:
Dari luas ruang yang digunakan, semua unsur ditata secara merata, dengan bobot yang sama di setiap sisi. Bobot unsur ini bisa berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, intensitas warna dari masing-masing unsur.
§ Harmony
Keselarasan antara semua unsur. Misal: Jika memajang perhiasan dari perak, berukuran kecil, tentu saja jangan diletakkan berdekatan dengan guci-guci besar yang berwarna mencolok. Perhiasan perak tersebut sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terlalu rendah, sekitar setinggi pinggang orang dewasa, dengan diberi alas kain berwarna gelap (misal: hitam/ biru tua), dan diletakkan berdekatan dengan benda yang ukurannya tidak terlalu besar, dengan warna yang tidak terlalu mencolok.
§ Kesatuan
Setiap unsur yang ada saling mendukung, saling terkait, untuk mencapai tujuan yang sama. Jika beberapa karya keramik (dengan warna terakota/ coklat) akan diletakkan berdekatan dengan karya logam (dengan warna perak), maka sebaiknya ada unsur yang menyatukan keduanya, misal: dari unsur kain yang menjadi alas, dibuat senada, sehingga warna coklat dan perak tersebut tidak terlihat mencolok perbedaannya.
§ Rytme/ irama.
Ada alur yang menggiring/mengarahkan pandangan orang pada arah tertentu yang kita inginkan. Alur yang enak adalah seperti halnya arah orang membaca, yaitu kiri ke kanan, atau atas ke bawah. Setiap unsur yang ada disusun dengan mempertimbangkan adanya irama, berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, dan intensitas warna dari masing-masing unsur.
Komunikatif:
Sebuah pameran dikatakan komunikatif jika semua unsur yang ada dapat menyampaikan pesan secara tepat kepada pengunjung sesuai dengan tujuan pameran. Setiap pameran memiliki tujuannya masing-masing, misal: menunjukkan hasil karya siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, atau menunjukkan keberhasilan para pengusaha kecil, dsb.
Penyelenggara pameran dalam hal ini berkedudukan sebagai komunikator (penyampai pesan) dan pengunjung sebagai komunikan (penerima pesan), sedangkan unsur-unsur yang ditata merupakan sarana penyampai pesan. Sebuah proses komunikasi dikatakan berhasil jika diantara komunikan dan komunikator memiliki kesepahaman.
Persuasif:
Semua unsur yang ada ditata sedemikian rupa dengan tujuan untuk menarik perhatian agar dapat mempengaruhi pengunjung, sehingga selanjutnya mereka akan menindaklanjuti dengan membeli, atau mengadakan kerjasama yang berkelanjutan dengan penyelenggara pameran, atau hanya sekedar terinspirasi, tertarik, dsb. Artinya, pameran tersebut dapat mempengaruhi pemikiran pengunjung.
Proporsional:Setiap unsur yang ada ditata secara proporsional mengikuti kaidah desain seperti yang telah dijelaskan di atas.
DISPLAY:
Adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur-unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional.
Artistik:
Setiap unsur yang ada ditata menurut kaidah desain, yaitu adanya:
§ Keseimbangan:
Dari luas ruang yang digunakan, semua unsur ditata secara merata, dengan bobot yang sama di setiap sisi. Bobot unsur ini bisa berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, intensitas warna dari masing-masing unsur.
§ Harmony
Keselarasan antara semua unsur. Misal: Jika memajang perhiasan dari perak, berukuran kecil, tentu saja jangan diletakkan berdekatan dengan guci-guci besar yang berwarna mencolok. Perhiasan perak tersebut sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terlalu rendah, sekitar setinggi pinggang orang dewasa, dengan diberi alas kain berwarna gelap (misal: hitam/ biru tua), dan diletakkan berdekatan dengan benda yang ukurannya tidak terlalu besar, dengan warna yang tidak terlalu mencolok.
§ Kesatuan
Setiap unsur yang ada saling mendukung, saling terkait, untuk mencapai tujuan yang sama. Jika beberapa karya keramik (dengan warna terakota/ coklat) akan diletakkan berdekatan dengan karya logam (dengan warna perak), maka sebaiknya ada unsur yang menyatukan keduanya, misal: dari unsur kain yang menjadi alas, dibuat senada, sehingga warna coklat dan perak tersebut tidak terlihat mencolok perbedaannya.
§ Rytme/ irama.
Ada alur yang menggiring/mengarahkan pandangan orang pada arah tertentu yang kita inginkan. Alur yang enak adalah seperti halnya arah orang membaca, yaitu kiri ke kanan, atau atas ke bawah. Setiap unsur yang ada disusun dengan mempertimbangkan adanya irama, berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, dan intensitas warna dari masing-masing unsur.
Komunikatif:
Sebuah pameran dikatakan komunikatif jika semua unsur yang ada dapat menyampaikan pesan secara tepat kepada pengunjung sesuai dengan tujuan pameran. Setiap pameran memiliki tujuannya masing-masing, misal: menunjukkan hasil karya siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, atau menunjukkan keberhasilan para pengusaha kecil, dsb.
Penyelenggara pameran dalam hal ini berkedudukan sebagai komunikator (penyampai pesan) dan pengunjung sebagai komunikan (penerima pesan), sedangkan unsur-unsur yang ditata merupakan sarana penyampai pesan. Sebuah proses komunikasi dikatakan berhasil jika diantara komunikan dan komunikator memiliki kesepahaman.
Persuasif:
Semua unsur yang ada ditata sedemikian rupa dengan tujuan untuk menarik perhatian agar dapat mempengaruhi pengunjung, sehingga selanjutnya mereka akan menindaklanjuti dengan membeli, atau mengadakan kerjasama yang berkelanjutan dengan penyelenggara pameran, atau hanya sekedar terinspirasi, tertarik, dsb. Artinya, pameran tersebut dapat mempengaruhi pemikiran pengunjung.
Proporsional:Setiap unsur yang ada ditata secara proporsional mengikuti kaidah desain seperti yang telah dijelaskan di atas.